Rektor Undip Resmikan Laboratorium Terpadu (CORES-DU)

Rektor Universitas Diponegoro Prof Drs Sudharto P Hadi,MES,Ph.D mengemukakan, laboratorium terpadu merupakan simbol kebersamaan dan keterpaduan para ilmuwan Undip untuk menghasilkan karya terbaik dan kemudian menjadi center of excellence pengembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui aktivitas penelitian individual,kemudian menjadi penelitian bersama dalam kelompok,kemudian cluster dan pada ujungnya menjadi center of excellence, semoga lahir dari keberadaan  dan eksistensi laboratorium terpadu ini.

Rektor Universitas Diponegoro mengemukakan hal itu ketika meresmikan penggunaan laboratorium terpadu dan fungsionalisasi UPT laboratorium terpadu,di lobby gedung laboratorium terpadu, Tembalang, Kamis siang (31/1). Dokumentasi kegiatan ini adalah sebagai berikut

scIMG_0690

Peresmian dihadiri Ketua Laboratorium Terpadu Prof Ocky Karna Radjasa,Ph.D, para pembantu rektor dan sekretaris senat Undip, para dekan fakultas di lingkungan Undip, para kepala bidang (Kabid) di lingkungan laboratorium terpadu serta sejumlah undangan.

Rektor juga menandaskan ,keberadaan laboratorium terpadu ini menjadi penting mengingat Undip berkeinginan menjadikan universitas riset yang unggul di tahun 2020.Rektor juga berharap para pengelola laboratorium terpadu serta segenap fakultas serta peneliti di Undip untuk mendayagunakan laboratorium terpadu ini dengan optimal.

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan dilanjutkan meninjau sejumlah laboratorium yang ada pada gedung ini. Rektor sempat mengamati dengan seksama aktivitas para laboran di laboratorium terpadu ini dan bercakap-cakap dengan laboran yang sedang menggunakan peralatan lab.

Sementara itu Ketua Laboratorium terpadu Prof O Prof Ocky Karna Radjasa,Ph.scIMG_0686D menandaskan pembangunan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) melalui kegiatan penelitian diharapkan dapat menjadi landasan untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan masyarakat dengan merespon perubahan global dan tatanan baru kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu kegiatan penelitian diharapkan mampu menghasilkan karya-karya yang tidak hanya dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah bangsa atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat (applicable) tetapi juga harus mampu menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan (publishable).

 

Apa yang dilakukan pada laboratorium terpadu sejalan dengan rumuskan visi Undip sebagai berikut:

“Undip menjadi Universitas Riset yang unggul pada tahun 2020”

Ketersediaan gedung laboratorium terpadu ini di satu sisi merupakan modal berharga untuk meningkatkan kualitas penelitian Undip. Di sisi lainnya keberadaan ini menuntuk pengembangan lanjut yang memerlukan komitmen Undip. Undip telah merumuskan organisasi dan pengelola laboratorium terpadu sehingga pengembangan akan berjalan dengan baik.

Dalam rangka pengembangan laboratorium terpadu yang dapat meningkatkan kualitas penelitian untuk masalah tropis dan pantai yang berkelanjutan, program-program yang akan dilakukan menurut Prof Ocky  meliputi:

  1. Pengembangan fasilitas dan infrastruktur laboratorium terpadu
  2. Pengembangan pusat unggulan (CoE)
  3. Pengembangan sumber daya manusia
  4. Revenue Generating Activity (RGA)

Keberadaan pusat unggulan (Center of Excellence, CoE) merupakan salah satu parameter penting dan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing penelitian  perguruan tinggi. CoE diharapkan menjadi pusat interaksi seluruh pelaku peneliti sehingga terjadi sinergi untuk menghasilkan penelitian yang tidak hanya publishable tetapi juga applicable yang mempunyai nilai komersial. Beragamnya topik penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Undip tanpa melakukan prioritas membuat daya saing penelitian Undip tidak maksimal.

Pada tahap awal difokuskan pada pengembangan dan penguatan CoE yang telah disetujui dan diharapkan menjadi ciri khas Undip, yaitu Tropical and coastal region eco-developmentCoE akan menjadi forum interaksi bagi peneliti Undip dan berbasis multi-disiplin dalam mendukung misi Undip menjadi Universitas Riset pada tahun 2020.

Dalam pengembangannya akan didukung dengan membangun networking baik pada tingkat nasional dan internasional. Pada tingkat nasional akan dilakukan dengan membangun jaringan antar universitas, lembaga penelitian, dan pihak swasta, sedangkan pada tingkat internasional akan dilakukan dengan partner universitas, lembaga penelitian di luar negeri dengan memanfaatkan potensi pendanaan dari dalam negeri dan luar negeri.

Berikut ini struktur organisasi UPT Lab Terpadu:

Organisasi UPT Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro:

organisasi

UPT Laboratorium Terpadu ini  berbasis pendekatan multidisiplin ilmu dan tidak berorientasi fakultas. Dalam pengembangannya, UPT Laboratorium Terpadu disebut juga dengan nama Center of Research and Services-Diponegoro University (CORES-DU) diharapkan menjadi laboratorium level internasional.

Penamaan CORES-DU akan didukung oleh Center of Excellence (CoE) di mana keanggotaannya akan diwakili oleh masing-masing representative fakultas (1 orang), dan oleh 22 laboratorium yang masing-masing lab akan didukung oleh peneliti-peneliti terbaik dari fakultas terkait.

Adapun 22 laboratorium-laboratorium pendukung UPT Lab Terpadu adalah sebagai berikut: Earth Satellite, Nano Technology, Tropical Marine Biotechnology, Natural Products , Marine Biology, Fishing Technology, Food Nutrition, Food Safety, Halal Food and Technology, Tropical Diseases, Economic Social Humaniora, Center of Excellence (CoE), Business Incubator, Material, Biomass and Energy,  Water Quality Management, Environmental and Hazard Analysis,  Biomolecular,  Robotics, Stem cell, Bacteriology, Culture Microbiology.

 

Indikator Kinerja Utama (IKU) akan difokuskan pada kemampuan masing-masing laboratorium untuk menghasilkan publikasi ilmiah di jurnal internasional, Haki, dan revenue. Evaluasi akan dilakukan setiap 2 tahun terhadap masing-masing laboratorium.

Untuk tahun 2013, UPT Lab Terpadu yang telah selesai dibangun pada bulan Agustus 2012 dan diserahkan ke Undip pada bulan Desember 2012 dengan biaya sekitar 28M (20M dari APBN dan 8 M dari PNBP Undip) memprioritaskan program-program sebagai berikut:

  1. Pengembangan website UPT Lab Terpadu
  2. Pelaksanaan pengadaan peralatan laboratorium sebesar 31M bekerjasama dengan ULP Undip.
  3. Melakukan rekruitmen perwakilan fakultas untuk CoE dan anggota peneliti utama masing-masig laboratorium terkait.
  4. Pemilihan koordinator dan sekretaris per lantai
  5. Assessment biosafety and biosecurity dengan dukungan Biosecurity Engagement Program (BEP), Kedubes Amerika
  6. Pengajuan kelengkapan laboratorium melalui dana PNBP Undip
  7. Penyelesaian profile dan leaflet
  8. Pengelolaan manajemen HAKI dan inkubator bisnis
  9. Pelatihan majemen lab, biosecurity dan biosafety serta yang ke
  10. Pelatihan pengembangan karier laboran (AN).